Bepe : ISL atau IPL Tak Ada Yang Lebih Baik

Posted: Sabtu, 30 Juni 2012 by Fawzi Rizki Pradana in
0

Bintang pesepakbola Indonesia, Bambang Pamungkas menegaskan keberadaan para pemain profesional baik yang berlaga di ISL maupun IPL di Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) untuk membuktikan bahwa dua kompetisi yang telah dijalankan tersebut sangat prematur.

"Keberadaan kami untuk membuktikan ternyata di dua liga (ISL dan IPL) tidak benar, semua bermasalah. Kalau ada yang mengatakan ISL lebih baik atau IPL lebih baik, bull shit (omomg kosong). Kedua liga ini berjalan prematur dalam banyak hal," tegas pemain yang akrab disapa Bepe ini di Hotel Atlet Century, Senin (28/5/2012).

Alhasil, para pemain di APPI mengaku akan proaktif mendesak para pemegang kebijakan (baik PSSI Djohar Arifin Husin ataupun La Nyalla Mattalitti) agar segera membenahi masalah kompetisi di Indonesia.
"Kami bersatu untuk menuntut hak kami dan memberi semacam show force bahwa kami (pemain) mempunyai sesuatu yang patut dipertimbangkan, karena pemain adalah aset dalam sebuah kompetisi," tandas pemain Persija Jakarta ini.

PSSI Gelar Java Cup

Posted: by Fawzi Rizki Pradana in
0

Indonesia akan menjamu Everton, Galatasaray, dan timnas Malaysia dalam turnamen mini Java Cup 2012 di Jakarta, 26-29 Juli mendatang.

Turnamen diharapkan menjadi pengalaman dan pelajaran baru yang bermanfaat bagi timnas Indonesia. Turnamen yang diselenggarakan pihak promotor PT Pro Duta ini diharapkan pula menjadi program rutin timnas.


"Kami gembira sekaligus terkejut mendapat kesempatan menyelenggarakan Java Cup," ujar sekjen PSSI Tri Goestoro kepada wartawan dalam konferensi pers, Rabu (27/6) siang.

"Kami harap kedatangan klub-klub ini bisa mendatangkan kualitas yang baik sehingga memberikan manfaat yang bagus bagi perkembangan sepakbola nasional."

Rencananya, Galatasaray akan mendatangkan para pemain terbaik karena turnamen ini menjadi agenda pramusim mereka. Dua pekan setelah turnamen, liga utama Turki dimulai. Juara bertahan liga Turki itu kemungkinan besar menyertakan Fernando Muslera, Emmanuel Eboue, Felipe Melo, dan Milan Baros.

Sementara, Everton masih menunggu kepastian apakah dapat memberangkatkan para pemain yang baru membela timnas masing-masing di Euro 2012, seperti Phil Jagielka, Leighton Baines, dan John Heitinga.

Timnas Merah-Putih sendiri akan ditangani Aji Santoso dengan materi pemain yang memadukan para pemain U-23 dan senior.

"Turnamen ini akan dijadikan sarana menambah pengalaman para pemain muda, mengingat target menjuarai SEA Games tahun depan di Myanmar," terang Aji.

"Akan ada tambahan tujuh hingga delapan pemain senior di dalam tim, termasuk para pemain dari Indonesia Super League (ISL)."

Indonesia dijadwalkan menghadapi Everton, sedangkan Galatasaray ditantang Malaysia. Tim pemenang akan berhadapan dengan pemenang pada laga puncak, sedangkan yang kalah pun akan saling berhadapan. Penyelenggara menargetkan 50 ribu penonton per pertandingan. Sehubungan dengan jadwal turnamen yang bertepatan dengan bulan suci Ramadan, kick-off pertandingan akan dimulai petang hari.
 

La Nyalla Mattalitti : Djohar Pembohong!!!

Posted: by Fawzi Rizki Pradana in
0

La Nyalla Mattalitti berang melihat sikap ketua umum PSSI Djohar Arifin Husein yang tampak ingin terus menetapkan keputusan dengan sepihak.

Seperti yang diketahui, Djohar sebelumnya dikabarkan mengatakan peserta Liga Champions Asia untuk musim depan adalah Semen Padang dari Indonesian Premier League (IPL). 


Namun, La Nyalla menilai dengan peryataan tersebut, membuktikan bahwa Djohar Arifin sama sekali tidak tunduk dan patuh kepada keputusan tim Task Force FIFA/AFC yang telah menyerahkan kewenangan kebijakan organisasi PSSI kepada tim “Joint Committee” (panitia gabungan) menjelang digelarnya kongres pada bulan September.

“Sudah prestasi semakin menurun, malah ngomong terus ke publik. Memang dikira publik tidak punya catatan dan tidak mengikuti perkembangan sepakbola? Pengurus PSSI Djohar punya andil besar membuat posisi Indonesia terlempar dari kelas elit Asia dan peringkat kita di FIFA makin menurun,” ujar La Nyalla.

“Belum tentu pengurus PSSI nanti memilih wakil tim dari kompetisi IPL, karena ada liga yang kompetisinya lebih baik dan bagus, dan wakil di LCA harus dipilih dari kompetisi terbaik dan klub pemenang."

La Nyalla mengatakan, pernyataan Djohar Arifin yang mengatakan Indonesia Super League (ISL) tidak diakui oleh FIFA adalah sama dengan menentang Memorandum of Understanding (MoU) yang dibuat oleh FIFA/AFC dan ditandatangani bersama antara tiga pihak yakni PSSI Djohar, KPSI dan ISL yang diwakili CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono.

“Apa dia lupa kalau yang tanda tangan di Kuala Lumpur di depan Task Force AFC dan wakil dari FIFA itu adalah tiga pihak. Jadi saya imbau maayarakat, khususnya stakeholder sepakbola dan anggota PSSI untuk memahami dinamika yang terjadi di PSSI dan tak perlu menghiraukan apa yang dikatakan Djohar Arifin, apalagi dia juga telah dimosi tak percaya oleh mayoritas anggota PSSI,” tegasnya.
 

Sriwijaya FC : Kami Yang Lebih Pantas di LCA

Posted: by Fawzi Rizki Pradana in
0

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui ketuanya Djohar Arifin Husein mengatakan akan mengirim Semen Padang yang berlaga di kompetisi Indonesian Premier League (IPL) untuk mewakili  Indonesia berlaga di Liga Champions Asia (LCA).

Sriwijaya FC sebagai juara Indonesia Super League (ISL) yang juga merasa berhak berlaga di LCA menanggapi dingin komentar Djohar Arifin ini.


Melalui direktur keuangan, Augie Bunyamin, yang mewakili pihak Sriwijaya FC, menegaskan, setelah ditandatanganinya  perjanjian damai antara PSSI dan KPSI, Djohar Arifin tidak berhak lagi mengambil keputusan secara sepihak tanpa melibatkan KPSI.

"Djohar Arifin tidak berhak lagi mengambil keputusan sendiri, dia saat ini sudah dibangkupanjangkan oleh FIFA. Sekarang yang berhak mengambil kebijakan dan keputusan soal sepakbola Indonesia adalah komite bersama yang dibentuk oleh PSSI dan KPSI,” kata Augie Bunyamin kepada GOAL.com Indonesia, Jumat (29/6).

Dikatakan Augie, dalam komite bersama itu bergabung empat perwakilan dari KPSI dan empat perwakilan dari PSSI.

"Jadi keputusan tim mana yang akan berlaga di LCA musim depan berada di tangan komite bersama dan bukan Djohar Arifin. Kalau komite bersama ini memutuskan mengirim Semen Padang akan kita terima, tetapi jika komite bersama menilai Sriwijaya FC yang paling pantas berlaga di LCA karena menjuarai liga terbaik, pihak Semen Padang juga harus lapang hati menerimanya. Pasca ditandatanganinya perjanjian damai KPSI dan PSSI, tidak ada lagi istiah liga yang legal dan liga yang illegal, saat ini yang ada adalah liga terbaik yang diikuti tim-tim terbaik Indonesia,” tegas Augie.

Karena itulah, Augie tetap yakin kalau Sriwijaya FC yang akan tampil di LCA tahun depan.

"Kita tetap optimis akan berlaga di LCA. Kalaupun harus dilakukan play-off untuk menentukan tim mana yang mewakili Indonesia, kami juga sangat siap. Lihat sendiri, Sriwijaya FC menjadi juara setelah mengalahkan tim-tim terbaik di Indonesia. Mohon maaf saja ya, Semen Padang  itu bukan tandingan Sriwijaya FC. Level IPL masih jauh di bawah ISL,” ujar Augie.

Bersama KPSI, Sriwijaya FC akan memperjuangkan hak mereka tampil di LCA musim depan.

"Kubu PSSI punya empat suara, KPSI juga punya empat suara, jadi Semen Padang dan Sriwijaya FC punya kesempatan yang sama mewakili Indonesia, tapi kita tidak usah khawatir, tentunya pihak PSSI bisa melihat sendiri, tim mana yang berhak mewakili Indonesia berlaga di LCA. Dengan kemampuan dan pengalaman Sriwijaya FC berlaga di LCA tentu memiliki nilai lebih dari Semen Padang. Kalau Indonesia tidak ingin malu lagi di tingkat Asia, PSSI harusnya membuka mata lebar-lebar dengan mengirim Sriwijaya FC,” kata Augie.

Bambang Pamungkas : "Prepare Yourself As Best As You Can"

Posted: Senin, 25 Juni 2012 by Fawzi Rizki Pradana in
0

Interview for FIFA.com:
FIFA.com: When did you first realise you wanted to be a professional footballer.? How and when were you first discovered as footballer in Indonesia.?
Me: At first it never crossed my mind to become a football player, my dream was to become a teacher.. On my 8 th birthday my father gave me a pair of football boots, and form there on I wanted to become a football player.. I started to be recognized when I became the best player at Haornas Coca Cola Cup 1996 and won the competition with Central Java U-16 team..

FIFA.com: You started your international career very soon after turning professional, how did you handle the quick rise.?
Me: To be honest, it was really hard.. People started to recognize me and talked about everything I did.. This was an important point in my career, because if I could not control myself then I would become a big-headed person.. I managed to keep my focus, because I thought that this was just a beginning and I still had a very long journey ahead..

FIFA.com: How does it feel to be your country’s most important player – holding records for both goals and appearances.?
Me: Playing and scoring goals for a country that we love are always going to be the most proudful things to do. But those records are meaningless without a trophy that could be enjoyed by all Indonesian people. Before I retired, winning a trophy is my main target.

FIFA.com: Now that you are widely considered one of Indonesia's best, what else personally do you hope to achieve with the side.?
Me: One thing that always bothers my mind is that, for 12 years donning an Indonesia shirt I have never given any major trophy for Indonesia, so an important trophy for Indonesia would be a sweet ending on my career..

FIFA.com: You have said that you would like to teach. What would your one piece of advice to the youth of Indonesia be.?
Me: "Never stop dreaming".. Maybe this time I am the one who is playing for this country, but one day it could be all of you replacing me, so prepare yourself as best as you can..

FIFA.com:  You were top scorer in your first season in Indonesia, what made you adapt so quickly to the league and professional football.?
Me: Yes, at that time I was in a top spirit and highly motivated to prove that I deserved to compete with all of the top strikers in Indonesia.. On the other hand, maybe at that time the defenders had not gotten used to my style of playing, which made it a little difficult to play against me..

FIFA.com: You're now in your third season with Persija Jakarta, what has kept you with the club.?
Me: This is my fifth season since I left Selangor FC on the 2006/2007 season.. Persija Jakarta is the only professional football team that I have ever played for in Indonesia, I played there since 1999 before I tried my fortune in Holland and Malaysia.. I grew up with this team, Persija and Jakarta is like a family to me.. When you have stayed with a team for more than 10 year, you need something extraordinary to make you leave the club, can be extraordinary good or bad.. 

 FIFA.com: You spent one year in the Netherlands, what was that experience like.? Why didn't you stay longer considering your good goal-scoring record.?
Me: Yes, my time in Holland is one of the most important moment in my career.. There, I learned a lot on how to live as a professional footballer.. Unfortunately at that time I was still young, far from family and friends as well as living in a different culture made me homesick, another thing is the cold weather made me a little difficult to adapt.. But to be honest, the lessons I got during my time in Holland has formed my character to undergo my career so far..

FIFA.com: Do you ever see yourself trying to play outside of Indonesia at club level again.?
Me: On 2010 I was given a chance to go on a trial in New Zealand with Wellington Phoenix, but once again the cold weather in New Zealand made me think twice as it would be difficult for me and my family to live there.. Maybe to play in the Southeast Asia region would still be possible for me..

FIFA.com: You won the treble in your first season in Malaysia, is that your greatest achievement so far.?
Me: That's right, 2005/2006 season with Selangor FC was my best season. Scored 41 goals in 43 matches in all competitions and won 3 trophies was a pleasure.. And the most important thing was to play in every matches with Selangor FC without earning any yellow card nor red cards and without suffering any injuries as well.. Fantastic..

FIFA.com: Who has had the biggest impact on your life as a football player.?
 Me: Before I got married, surely both of my parents, they are the ones who set my character as a person.. After I got married, my wife and my 3 daughters become an important aspect to my life.. Because what I am doing now, I am doing it for them, the ones that I love..

FIFA.com: Which professional football player or athlete inspires you the most and why.?
Me: I idolise Paul Gascoigne (England) and Kurniawan Dwi Julianto (Indonesia).. At the beginning of my career I was an attacking midfielder, and in my opinion Paul Gascoigne is the most genius one in that era.. When I was a teenager, Kurniawan was a superstar in Indonesia, almost all teens in Indonesia regard him as an idol, including myself.. In 2000 we played together in the Indonesia national team, a dream that came true..

FIFA.com: When you were growing up, which football clubs were your favourite either in Indonesia or in Europe.?
Me: The young Bambang is an Internazionale Milano fan, even now I am still an Interisti.. The funny thing is, the first reason I became a fan of Inter Milan was because the colour of their jersey which was blue and black, which also happened to be my favourite colour.. Hahahaha.

FIFA.com: What do you do during your free time, outside of football.?
Me: I spend my free time with my wife and kids, because honestly I leave them so often.. The vast geographical of Indonesia makes our away matches journey took some time, up to 7-10 days.. That is why when I am in Jakarta, most of my time is for them.. Apart from that, I also set aside some time to write articles in my personal website..

FIFA.com: Where is the best place you have ever travelled to for football or otherwise?
 Me: All places are enjoyable, because playing football is always an enjoyable thing to do, but Germany is probably the best one.. On 1999 I had a chance to train with 2 German clubs, which is Borussia Monchengladbach (Rainer Bonhof) and FC Koln (Ebwelle Lienen), their passion of playing and the atmosphere of the team was so full of spirit.. The fanaticism of their fans was also fantastic, Most of their training session is packed with supporters, even though in that time they were fighting to avoid relegation..

FIFA.com: Why do you want to be a cook - which chef inspires you.?
Me: Hahaha I love to eat, every person who loves to eat automatically wants to learn how to cook surely, that is why I initially wanted to be a chef.. Jamie Oliver is my favourite chef, his cooking style is expressive and innovative..

FIFA.com: What do you see yourself doing ten years from now?
Me: Honestly I have not think about that.. Maybe I will be shouting instructions to my players from the sideline as a coach.. Or maybe staying in my room accompanied by a laptop, a cup of coffee, and few snacks as a writer. Or maybe busy working on a few ordered menus in a hot room called kitchen, as a chef.. Hehehe..

FIFA.com:  You have a very loyal and passionate set of fans. What is your message to them?
Me: Keep giving support and criticism.. Criticism is important, because it will make someone always wants to improve and tries to be a better person. And I always need that..

FIFA.com: Finally, please tell us an interesting story or fact about you which we wouldn't find on the internet already!
Me: Not many people know that 2 years ago I almost decided to hang up my boots (Retire), but at the end, for one particular reason I changed my mind..
The end..

RD : Jadi Juara Dengan Sepak Bola Possession

Posted: Sabtu, 09 Juni 2012 by Fawzi Rizki Pradana in
0

Bukan rahasia lagi Rahmad Darmawan merupakan salah satu pelatih terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini. Kehebatan pelatih Pelita Jaya itu dalam meracik tim pun tak mau disimpannya sendiri.Rahmad membagikan ilmu kepelatihannya melalui sebuah buku yang berjudul "Jadi Juara Dengan Sepak Bola Possession". RD mengaku, awalnya ragu saat rekannya, Ganesha Putra, mengajaknya membuat buku.

"Saya ragu karena saya belum berbuat apa-apa untuk Indonesia. Namun, akhirnya saya mau membagikan filosofi saya sebagai pelatih yakni sepak bola possession," tutur RD dalam peluncuran bukunya di Specs Arena, Sabtu (9/6/2012) malam.

Buku yang terdiri dari lima bab setebal 133 halaman itu merupakan hasil catatan RD saat menjadi pemain dan pelatih."Saya sering mencatat program-progaram yang diberikan pelatih saat menjadi pemain. Lalu saya mencoba menganalisis, membandingkan, dan memilih mana yang pas untuk diterapkan ke tim saya. Dari dulu saya memang ingin menjadi pelatih," bebernya.

Bagi RD, filosofi sepak bola possession adalah menciptakan gaya permainan yang aktraktif dan menghibur. Ia ingin sepak bola dapat dinikmati semua orang. Menurutnya, banyak yang menyenangi permainan menghibur dan aktraktif."Setiap pelatih punya filosofi sendiri itu normal. Kalau memilih sepak bola possession, banyak manfaat yang didapat, seperti skill yang baik. Saya berharap buku ini bisa jadi referensi bagi pelatih dan pemain," lanjutnya.

Buku itu dibanderol dengan harga Rp 60.000 per eksemplar karena RD menilai nilai itu terjangkau bagi siapapunDalam peluncuran buku itu hadir sejumlah petinggi klub, seperti Manajer Pelita Jaya Lalu Mara dan Ketua Umum Persija Jakarta Ferry Paulus."Masih sedikit orang berminat untuk memberikan kontribusi terhadap sepak bola Indonesia melalui buku. Ini menjadi terobosan baru," ujar Ferry.

Sementara Lalu Mara berencana membagikan seratus buku karya RD itu untuk sekolah sepak bola di tempat asalnya, Lombok."Selamat untuk RD atas terbitnya buku ini. Saya memandang buku adalah warisan yang abadi dan RD sudah mewariskan sesuatu yang tidak lekang oleh waktu," jelasnya.